Besaran Fisika (Besaran Pokok dan Besaran Turunan)
fisikasma-online.com: Dalam kehidupan
sehari-hari, kita sering mendengar istilah panjang, waktu, suhu, dan
berat benda. Secara tidak disadari ternyata kita telah belajar mengenai
satu bahasan fisika yaitu "Besaran".
Namun, apa sih definisi dari
besaran ini? Dari berbagai sumber yang saya baca, definisi dari besaran
secara fisika adalah segala sesuatu yang dapat diukur dengan angka eksak
dan mempunyai satuan.
Dari sekian banyak besaran yang
kita kenal, besaran dibagi ke dalam dua kelompok yaitu besaran pokok dan
besaran turunan. Definsi dari besaran pokok adalah besaran yang telah
ditentukan terlebih dahulu (satuannya telah ditetapkan) berdasarkan
kesepakatan para ahli fisika. Kalau di Indonesia ada istilah "sembilan
bahan pokok", dalam fisika juga ternyata ada istilah seperti itu, yaitu
"tujuh besaran pokok". Tujuh besaran pokok ini terdiri atas besaran
panjang, waktu, massa, arus listrik, jumlah molekul, dan intensitas
cahaya.
Selain besaran - besaran pokok
yang telah nyatakan di atas, ada juga yang dinamakan dengan turunan.
Definisi dari besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari satu
atau lebih besaran pokok. Contohnya volume yang diturunkan dari besaran
panjang; gaya yang diturunkan dari besaran massa, panjang dan waktu;
kecepatan yang diturunkan dari besaran panjang dan waktu. Lebih
lengkapnya lihat tabel besaran dan juga satuannya di bagian bawah
postingan ini.
Besaran menyatakan sifat dari
benda. Sifat ini dinyatakan dalam angka melalui hasil pengukuran. Oleh
karena satu besaran berbeda dengan besaran lainnya, maka ditetapkan
satuan untuk tiap besaran. Satuan juga menunjukkan bahwa setiap besaran
diukur dengan cara berbeda. Agar adanya keseragaman, satuan untuk
besaran - besaran fisika didasarkan pada satuan Sistem Internasional
(SI). Satuan SI ini diambil dari sistem metrik yang telah digunakan di
Perancis setelah revolusi tahun 1789.
Berikut adalah besaran - besaran fisika beserta satuannya:
Basic SI quantities
| |||
Quantity |
Dimension
|
Alternatives
|
Root definition and Notes
|
Length/distance | m | m | meter |
Mass | kg | kg | kilogram |
Time | s | s | second |
Curren, electric | A | A | ampere |
Temperature | K | K | kelvin |
Quantity of subtance | mol | mol | mole |
Luminosity/Luminous Intensity | cd | cd | candle |
Untuk besaran turunan, silahkan lihat -**di sini**-
Notasi Ilmiah
Dalam kehidupan sehari - hari kita sering menjumpai sejumlah bilagan
seperti banyaknya buku tulis adalah 5 (lima) buah, Andi memiliki uang
5.000 (lima ribu) rupiah, dan sebagainya. Bilangan - bilangan tersebut
mudah diucapkan dalam kata - kata dan tentunya mudah juga untuk
dioperasikan (dijumlahkan, dikurangkan, dibagi ataupun dikalikan) tetapi
bagaimana ketika Anda berjumpa dengan suatu bilangan yang besar sekali
ataupun kecil sekali. Contohnya:
Kecepatan cahaya di ruang hampa udara adalah 299.792.458 meter per detik.
Massa elektron adalah 0,000000000000000000000000000000910938215 kg.
Utang Indonesia tahun 2010 adalah Rp. 1.878.000.000.000.000 (waduh besar sekali utang kita)
Melihat deretan angka seperti itu akan menyusahkan kita baik dalam pengucapan, perhitungan, dan juga memerlukan tempat yang lebar dalam penulisannya. Untuk mempermudah maka digunakanlah penulisan dalam bentuk bilangan sepuluh berpangkat yang selanjutnya dinamakan notasi ilmiah.
Notasi ilmiah dinyatakan:
a merupakan angka numerik hasil pengukuran dinyatakan dengan bilangan di antara 1 dan 10. Banyaknya angka disesuaikan dengan angka penting yang diinginkan.
menunjukan orde bilangan.
Cara yang dapat dilakukan untuk penulisan notasi ilmiah ini adalah:
1.Pindahkan koma desimal sampai hanya ada satu angka (antara 1 dan 10) di kiri koma desimal.
2.Hitng banyaknya angka yang dilewati ketika memindahkan koma desimal tadi. kemudian jadikan pangkat dari 10 (n).
Apabila koma desimal bergerak ke kanan maka n bertanda negatif
Contoh:
0,000000000000000000000000000000910938215 (koma desimal dipindahkan ke kanan yaitu ke belakang angka 9)
notasi ilmiah menjadi:
Apabila koma desimal bergerak ke kiri maka n bertanda positif.
Contoh:
1.878.000.000.000.000 (koma desimal dipindahkan ke kiri, yaitu ke belakang angka 1)
notasi ilmiah menjadi:
3. Bilangan a disesuaikan dengan jumlah angka penting yang diinginkan. Misalnya massa elektron ingin dinyatakan dalam 3 bilangan angka penting, maka notasi ilmiahnya menjadi:
angka 9,109382 dibulatkan menjadi 9,11 dengan aturan pembulatan sebagai berikut:
1. Bulatkan ke atas, jika
2. Bulatkan ke bawah, jika
Kecepatan cahaya di ruang hampa udara adalah 299.792.458 meter per detik.
Massa elektron adalah 0,000000000000000000000000000000910938215 kg.
Utang Indonesia tahun 2010 adalah Rp. 1.878.000.000.000.000 (waduh besar sekali utang kita)
Melihat deretan angka seperti itu akan menyusahkan kita baik dalam pengucapan, perhitungan, dan juga memerlukan tempat yang lebar dalam penulisannya. Untuk mempermudah maka digunakanlah penulisan dalam bentuk bilangan sepuluh berpangkat yang selanjutnya dinamakan notasi ilmiah.
Notasi ilmiah dinyatakan:
a merupakan angka numerik hasil pengukuran dinyatakan dengan bilangan di antara 1 dan 10. Banyaknya angka disesuaikan dengan angka penting yang diinginkan.
menunjukan orde bilangan.
Cara yang dapat dilakukan untuk penulisan notasi ilmiah ini adalah:
1.Pindahkan koma desimal sampai hanya ada satu angka (antara 1 dan 10) di kiri koma desimal.
2.Hitng banyaknya angka yang dilewati ketika memindahkan koma desimal tadi. kemudian jadikan pangkat dari 10 (n).
Apabila koma desimal bergerak ke kanan maka n bertanda negatif
Contoh:
0,000000000000000000000000000000910938215 (koma desimal dipindahkan ke kanan yaitu ke belakang angka 9)
notasi ilmiah menjadi:
Apabila koma desimal bergerak ke kiri maka n bertanda positif.
Contoh:
1.878.000.000.000.000 (koma desimal dipindahkan ke kiri, yaitu ke belakang angka 1)
notasi ilmiah menjadi:
3. Bilangan a disesuaikan dengan jumlah angka penting yang diinginkan. Misalnya massa elektron ingin dinyatakan dalam 3 bilangan angka penting, maka notasi ilmiahnya menjadi:
angka 9,109382 dibulatkan menjadi 9,11 dengan aturan pembulatan sebagai berikut:
1. Bulatkan ke atas, jika
- angka berikutnya adalah 5,
- angka berikutnya adalah 5 dan masih ada angka lain yang bukan 0 setelahnya,
- angka berikutnya adalah 5 dan angka yang akan dibulatkan adalah ganjil
2. Bulatkan ke bawah, jika
- angka berikutnya kurang dari 5, atau
- angka berikutnya adalah 5 diikuti dengan hanya angka-angka 0 atau tidak ada angka-angka lain setelahnya dan
- angka yang akan dibulatkan adalah genap
0 komentar:
Posting Komentar