Hukum Ke-1 Newton Tentang Gerak
Pada pembahasan sebelumnya kita telah mempelajari gerak benda baik yang
bergerak lurus maupun melingkar. Pada pembahasan ini kita akan meninjau
gerak benda disertai dengan penyebab gerak benda tersebut yang dinamakan
gaya. Gaya (force; simbol: F) dalam fisika dapat difinisikan
sebagai pengaruh apapun yang dapat menyebabkan benda mengalami perubahan
kecepatan, perubahan arah, maupun perubahan bentuk. Gaya merupakan
besaran vektor yang memiliki besar dan juga arah.
Pada abad ke-17, Isaac Newton mengajukan tiga buah hukum yang dapat
menjelaskan kenapa benda dapat bergerak. Ketiga hukum ini kemudian
dikenal dengan "Newton's three laws of motion" atau kita kenal dengan
hukum gerak Newton. Newton menjelaskan ketiga hukum tentang gerak dalam
bukunya yang berjudul "Principia Mathematica Philosophiae Naturalis"
pada tahun 1686.
Pada pembahasan kali ini kita akan fokuskan ke hukum pertama Newton
tentang gerak. Hukum pertama Newton menyatakan sebagai berikut:
An object at rest stays at rest and an object in motion stays in
motion with the same speed and in the same direction unless acted upon
by an unbalanced force.
"Sebuah benda akan tetap diam atau bergerak dengan kecepatan dan arah
yang tetap (bergerak lurus beraturan) kecuali jika dipaksa untuk
mengubah keadaan tersebut oleh gaya - gaya yang berpengaruh padanya."
Jadi ketika gaya yang berkerja pada benda seimbang (resultan gayanya sama dengan nol atau ), maka keadaan benda akan ada dua kemungkinan:
1. Benda akan diam ( kecepatan sama dengan nol), atau2. Benda akan bergerak lurus beraturan (kecepatan sama dengan konstan).
Perilaku benda yang cenderung mempertahankan keadaan semula ini dikenal
dengan istilah inersia. Oleh karena itu hukum ke-1 Newton tentang gerak
ini dikenal dengan hukum Inersia. Sebagai contoh, ketika Anda duduk di
kursi mobil yang sedang diam. Kemudian tiba - tiba mobil digerakan ke
depan, maka tubuh Anda akan terdorong ke belakang. Begitu pula ketika
mobil sedang bergerak, tiba - tiba mobil di rem. Maka tubuh Anda akan
terdorong ke depan. Oleh karena itu, pada kursi mobil dipasang sabuk
pengaman. Gunanya adalah untuk menahan tubuh Anda apabil mobil di rem
mendadak. Selain itu, pada bagian atas jok dipasang sandaran kepala
sebagai pengaman kepala apabila terjadi tabarakan dari belakang mobil.
Apabila ada pengaruh gaya luar yang menyebabkan resultan gaya yang
bekerja pada benda tidak sama dengan nol, maka benda akan berubah
kecepatannya (ini akan dipelajari pada pembahasan: Hukum Ke-2 Newton
Tentang Gerak)
Hukum Ke-2 Newton Tentang Gerak
Sebuah benda yang mendaatkan gaya yang imbang (resultan gaya sama dengan
nol) akan memiliki dua kemungkinan yaitu benda akan diam atau akan
terus bergerak dengan kecepatan tetap. Hal ini yang dinamakan hukum
inersia seperti yang telah kita bahas pada Hukum Ke-1 Newton tentang Gerak. Namun, bagaimana jika resultan gaya yang bekerja dengan benda tidak sama dengan nol? Apa yang akan terjadi dengan benda?
Sebuah benda yang resultan gayanya tidak sama dengan nol akan mengalami perubahan kecepatan. Jika perubahan kecepatannya bernilai postitif (Kecepatan setelah diberikan gaya lebih besar daripada sebelum diberikan gaya) dinamakan percepatan dan jika perbuhakan kecepatnnya bernilai negatif (kecepatan setelah diberikan gaya lebih kecil daripada sebelum diberikan gaya) dinamakan perlambatan.
Apakah besarnya gaya yang diberikan mempengaruhi besarnya percepatan/perlambatan yang dialami benda?
Pengalaman sehari - hari memberikan jawaban kepada kita bahwa ada pengaruh gaya terhadap percepatan/perlambatan. Semakin besar gaya yang diberikan kepada benda semakin besar pula percepatan/perlambatan yang dialami oleh benda. Sebuah buku akan mendapatkan percepatan yang lebih besar daripada sebuah lemari besi jika diberikan gaya yang sama.
Setiap benda memiliki sifat inersia (keengganan untuk berubah gerak dari keadaan semula). Berdasarkan hasil eskperimen menggunakan pegas diperoleh perbandingan:
Perbandingan massa sebagai kebalikan perbandingan percepatan yang dialami masing - masing benda yang ditimbulkan oleh gaya yang sama. Jika benda 1 yang bermassa 1 kg diberikan gaya F menghasilkan 2 , maka jika gaya tersebut (F) diberikan kepada benda 2 yang bermassa 4 kg hanya akan menghasilkan percepatan sebesar . Dengan demikian massa dapat dipandang sebagai ukuran kuantitatif untuk menyatakan inersia. Semakin besar massa benda maka akan semakin kecil percepatannya apabila benda tersebut diberikan gaya yang sama. (percepatan benda berbanding terbalik dengan massanya).
atau kita dapat menulisnya sebagai berikut:
Sebuah persamaan yang merupakan persamaan dasar mekanika klasik. Newton, menjelaskan hukum ke-2 nya sebagai berikut:
"The acceleration a of a body is parallel and directly proportional to the net force F acting on the body, is in the direction of the net force, and is inversely proportional to the mass m of the body"
Sumber:
Resnick & Halliday.1999.Fisika Jilid 1 Edisi Ketiga.Jakarta: Erlangga
Crowel, Benyamin. Newtonian Physics
Sebuah benda yang resultan gayanya tidak sama dengan nol akan mengalami perubahan kecepatan. Jika perubahan kecepatannya bernilai postitif (Kecepatan setelah diberikan gaya lebih besar daripada sebelum diberikan gaya) dinamakan percepatan dan jika perbuhakan kecepatnnya bernilai negatif (kecepatan setelah diberikan gaya lebih kecil daripada sebelum diberikan gaya) dinamakan perlambatan.
Apakah besarnya gaya yang diberikan mempengaruhi besarnya percepatan/perlambatan yang dialami benda?
Pengalaman sehari - hari memberikan jawaban kepada kita bahwa ada pengaruh gaya terhadap percepatan/perlambatan. Semakin besar gaya yang diberikan kepada benda semakin besar pula percepatan/perlambatan yang dialami oleh benda. Sebuah buku akan mendapatkan percepatan yang lebih besar daripada sebuah lemari besi jika diberikan gaya yang sama.
Setiap benda memiliki sifat inersia (keengganan untuk berubah gerak dari keadaan semula). Berdasarkan hasil eskperimen menggunakan pegas diperoleh perbandingan:
Perbandingan massa sebagai kebalikan perbandingan percepatan yang dialami masing - masing benda yang ditimbulkan oleh gaya yang sama. Jika benda 1 yang bermassa 1 kg diberikan gaya F menghasilkan 2 , maka jika gaya tersebut (F) diberikan kepada benda 2 yang bermassa 4 kg hanya akan menghasilkan percepatan sebesar . Dengan demikian massa dapat dipandang sebagai ukuran kuantitatif untuk menyatakan inersia. Semakin besar massa benda maka akan semakin kecil percepatannya apabila benda tersebut diberikan gaya yang sama. (percepatan benda berbanding terbalik dengan massanya).
atau kita dapat menulisnya sebagai berikut:
Sebuah persamaan yang merupakan persamaan dasar mekanika klasik. Newton, menjelaskan hukum ke-2 nya sebagai berikut:
"The acceleration a of a body is parallel and directly proportional to the net force F acting on the body, is in the direction of the net force, and is inversely proportional to the mass m of the body"
Sumber:
Resnick & Halliday.1999.Fisika Jilid 1 Edisi Ketiga.Jakarta: Erlangga
Crowel, Benyamin. Newtonian Physics
Hukum Gerak Newton yang Ketiga
Gaya yang bekerja pada sebuah benda merupakan hasil interaksi dengan
benda lain. Jika sebuah benda melakukan gaya pada benda kedua, maka
benda kedua juga akan memberikan gaya pada benda tersebut. Berdasarkan
hasil eksperimen gaya interaksi antar kedua benda tersebut besarnya
sama, namun arahnya berlawanan.
Umpamakan seorang pemain sepak bola menendang bola sampai bola tersebut
masuk ke gawang, kaki pemain tersebut memberikan gaya kepada bola untuk
memberikan percepatan kepada bola tersebut sehingga bergerak menuju
gawang.
Secara bersamaan, bola akan memberikan gaya sama besar kepada pemain
tersebut dengan arah yang berlawanan. Gaya yang diberikan bola kepada
pemain sepak bola tersebut menimbulkan perlambatan (kecepatan kakinya
berkurang).
Pasangan gaya ini kita sebut gaya "aksi" dan "reaksi". Jika kita kasih
nama salah satu gaya sebagai gaya aksi maka yang lainnya adalah gaya
reaksi.Jadi yang mana saja boleh jadi gaya aksi begitu juga dengan gaya
reaksi.
Contoh lainya:
Seorang anak yang sedang duduk di kursi. Anak tersebut akan memberikan gaya kepada kursi sehingga kursi akan tertekan.
pada saat bersamaan kursi akan memberikan gaya pada anak untuk menahan anak tersebut.
Sifat gaya ini diungkapkan oleh Newton pada hukum geraknya yang ketiga:
"Untuk setiap gaya aksi selalu terdapat gaya reaksi yang sama besar dan berlawanan arah"
Tanda negatif (-) pada persamaan tersebut menunjukan arah yang berlawanan.
0 komentar:
Posting Komentar